Bermain Saham dengan Resiko Rendah Strategi serta Contohnya
Bermain saham kerap kali dikira berisiko besar, tetapi sesungguhnya terdapat metode buat berinvestasi di pasar saham dengan resiko yang relatif rendah. Strategi ini sesuai buat pendatang baru ataupun mereka yang mau melindungi kestabilan keuangan tanpa wajib mengalami fluktuasi ekstrem. Berikut merupakan sebagian metode bermain saham dengan resiko sedikit, lengkap dengan contoh nyata.
1. Seleksi Saham Blue Chip
Saham blue chip merupakan saham dari industri besar, mapan, serta mempunyai rekam jejak keuntungan yang normal. Contohnya semacam Bank Central Asia( BBCA), Telkom Indonesia( TLKM), ataupun Unilever Indonesia( UNVR). Saham tipe ini cenderung lebih normal serta tidak sangat terbawa- bawa oleh gejolak ekonomi jangka pendek.
Contoh:
Rina membeli saham BBCA sebanyak 100 lembar dikala harga Rp9. 000 per lembar. Dalam satu tahun, saham ini naik jadi Rp9. 800 serta pula memberikan dividen sebesar Rp300 per lembar. Rina menemukan keuntungan dari peningkatan harga( capital gain) serta dividen( pemasukan pasif).
2. Diversifikasi Portofolio
Jangan cuma membeli satu tipe saham. Sebar investasi Kamu ke sebagian zona semacam perbankan, mengkonsumsi, serta tenaga. Dengan metode ini, bila salah satu zona menyusut, zona lain dapat menutupi kerugiannya.
Contoh:
Andi mengalokasikan Rp10 juta buat investasi saham:
Rp4 juta di zona perbankan( BBRI)
Rp3 juta di zona konsumer( ICBP)
Rp3 juta di zona tenaga( PGAS)
Kala harga saham PGAS menyusut, peningkatan ICBP serta dividen dari BBRI menolong memantapkan total nilai portofolio Andi.
3. Fokus pada Saham Dividen
Saham yang teratur memberikan dividen merupakan opsi yang lebih nyaman sebab industri tersebut umumnya mempunyai keuangan yang sehat serta beroperasi normal. Dividen pula membagikan pemasukan senantiasa, apalagi dikala harga saham tidak naik signifikan.
Contoh:
Siti membeli saham Telkom( TLKM) sebanyak 500 lembar. Tiap tahun, TLKM memberikan dividen sebesar Rp150 per lembar. Siti memperoleh Rp75. 000 selaku pemasukan pasif tahunan, tanpa butuh menjual sahamnya.
4. Pakai Strategi Dollar Cost Averaging( DCA)
DCA merupakan strategi membeli saham secara teratur( misalnya tiap bulan), dengan jumlah duit yang sama. Tujuannya merupakan buat kurangi resiko membeli saham di harga paling tinggi.
Contoh:
Toni membeli saham UNVR senilai Rp1 juta tiap bertepatan pada 15, terlepas dari harga pasar. Dalam 6 bulan, dia memperoleh harga rata- rata beli yang lebih baik serta kurangi akibat dari fluktuasi jangka pendek.
Kesimpulan
Bermain saham tidak wajib menegangkan ataupun penuh resiko. Dengan memilah saham yang pas, menyebar resiko lewat diversifikasi, mengincar saham dividen, serta berinvestasi teratur, Kamu dapat membangun portofolio yang normal serta menguntungkan dalam jangka panjang. Kuncinya merupakan kesabaran, konsistensi, serta uraian bawah yang kokoh