Pada dini hari Jumat, 25 April 2025 jam 02. 00 Wib, Stadio Renato Dall’ Ara hendak jadi panggung penentuan nasib. Bukan cuma buat Bologna yang terletak di ambang sejarah, namun pula buat Empoli yang tengah bertarung dengan nasibnya sendiri. Ini bukan semata- mata semifinal Coppa Italia, ini merupakan pertarungan 2 regu yang berjalan di jalan kontras—satu mengejar kejayaan, satu lagi berjuang buat bertahan hidup.
Bologna: Aroma Kejayaan di Ujung Jalan
Kala masa 2024/ 2025 diawali, tidak banyak yang menempatkan Bologna selaku kandidat kokoh di pentas dalam negeri. Tetapi di dasar tangan dingin Vincenzo Italiano, Rossoblu menjelma jadi regu yang tidak cuma tangguh, namun pula mengasyikkan buat ditonton. Dalam leg awal semifinal Coppa Italia, Bologna tampak semacam raksasa yang tidak dapat dibendung, menghantam Empoli dengan skor 3- 0 di Stadion Carlo Castellani.
Riccardo Orsolini membuka acara dengan berhasil indah, saat sebelum Thijs Dallinga meningkatkan 2 berhasil yang lain yang memperlihatkan mutu klinis lini depan Bologna. Dengan 3 berhasil tandang di tangan, Bologna saat ini cuma tinggal membenarkan kalau malam di Dall’ Ara berjalan cocok skenario.
Lebih dari semata- mata hasil, performa Bologna menampilkan betapa solidnya struktur game mereka. 6 kemenangan beruntun di seluruh ajang jadi fakta kalau ini bukan keberuntungan semata, melainkan hasil dari proyek jangka panjang yang mulai membuahkan hasil.
Empoli: Dari Cerita Heroik ke Realita Menyakitkan
Kebalikannya, Empoli semacam hidup dalam 2 dunia yang berbeda. Di IBLBET, mereka merupakan pembunuh raksasa: menghilangkan Torino, Fiorentina, sampai Juventus. Tetapi di Serie A, mereka terus terperosok, saat ini terletak di posisi ke- 19 klasemen sedangkan serta belum sempat menang semenjak bulan Desember.
Pelatih Roberto D’ Aversa mengalami dilema klasik: apakah hendak habis- habisan di Coppa, ataupun menaruh tenaga buat laga akhir minggu kontra Fiorentina yang jauh lebih vital buat kesempatan bertahan di Serie A? Opsi di leg awal berikan sinyal jelas—prioritas Empoli merupakan bertahan hidup.
Tanpa sebagian pemain inti semacam Youssef Maleh, Christian Kouame, serta Ardian Ismajli, Empoli hampir tidak berkutik di kandang sendiri. Leg kedua mungkin besar hendak kembali jadi ladang eksperimen, dengan banyak pemain muda serta pelapis mengisi line- up utama.
Strategi Rotasi ala Italiano
Walaupun unggul jauh, Bologna diperkirakan senantiasa hendak memainkan pertandingan ini dengan pendekatan sungguh- sungguh. Tetapi, rotasi hendak senantiasa jadi bagian berarti, paling utama sebab mereka masih ikut serta dalam persaingan sengit mengarah 4 besar Serie A.
Kiper utama Lukasz Skorupski masih absen, sehingga Federico Ravaglia kembali dipercaya melindungi gawang. Di depan, Thijs Dallinga serta Santiago Castro mungkin hendak bergantian mengetuai lini serbu, sedangkan Serta Ndoye, Orsolini, serta Remo Freuler senantiasa jadi motor game di lini tengah serta sayap.
Keunggulan Bologna bukan cuma terletak pada mutu orang, namun pula pada kestabilan taktik yang telah matang. Mereka ketahui kapan memencet, kapan bertahan, serta yang terutama: ketahui metode mengendalikan tempo laga.
Mimpi ke Final serta Lebih dari Itu
Andai sukses melewati Empoli semacam yang diprediksi, Bologna hendak menantang AC Milan di partai final—tim yang menghilangkan Inter Milan dengan agregat 4- 1. Ini dapat jadi final yang sarat arti, terlebih Bologna terakhir kali mengangkut trofi Coppa Italia merupakan pada tahun 1974. 5 dekade penantian yang dapat berakhir manis.
Lebih jauh, ini merupakan masa di mana Bologna berpeluang menggandakan sejarah: lolos ke Liga Champions serta juara Coppa. Campuran prestasi yang belum sempat mereka raih dalam satu masa sekalian.
Prediksi Skor Akhir
Memandang seluruh faktor—mulai dari keunggulan agregat, performa terbaru, rotasi pemain, sampai motivasi yang menggelora—Bologna diyakini hendak senantiasa tampak dominan walaupun tanpa tekanan besar.
Prediksi akhir: Bologna 2- 0 Empoli
Empoli hendak bermain buat melindungi kebugaran, Bologna hendak bermain buat menuntaskan misi. Serta publik Dall’ Ara boleh mulai bermimpi: final telah menanti di Roma.